CENDEKIAWAN.CO, PALEMBANG - Ahad, (8/8/2019). puluhan anggota Front Mahasiswa Islam Sumatera Selatan (FMI SUMSEL) dan Ikatan Pelajar Front Palembang (IPF) lakukan ziarah ke makam para wali Allah di beberapa tempat pemakaman yang berda di daerah Palembang, yang bertajuk "My Ziarah My Adventure."
Yusuf Andika selaku Sekretaris Daerah PD FMI SUMSEL menjelaskan Kegiatan ziarah ini dimaksudkan untuk pembelajaran mengenai sejarah Islam di Nusantara, khususnya di Kota Palembang Daarussalam.
"Ziarah ini sebagai pembelajaran mengenai sejarah Islam di Nusantara, khususnya di Kota Palembang Daarussalam," katanya.
Yusuf Andika juga menambahkan bahwasanya Ziarah ini dimaksudkan untuk mengubah pola liburan yang sekedar relaksasi, menjadi tamasyah rohani yang menitikberatkan pada sejarah dan napak tilas para wali Allah dan keislaman di Palembang Daarussalam.
"Ziarah ini untuk mengubah pola liburan yang sekedar relaksasi, menjadi tamasyah rohani yang menitkkberatkan sejarah dan napak tilas para wali Allah dan keislaman di Palembang Daarussalam," tambahnya.
Agung selaku ketua Divis Dakwah dan Syiar mengatakan, Tujuan dari diadakannya My Ziarah My Adventure ini tidak lain untuk mengingatkan kematian kepada kader FMI, IPF dan kita semua bahwasanya cepat atau lambat kita pasti akan mengalami kematian.
"My Ziarah My Adventure ini bertujuan untuk mengingatkan kader FMI, IPF, dan kita semua bahwa cepat atau lambat kematian itu akan menghampiri," katanya.
Al-Habib Muhsin Bouftaim menjelaskan hukum ziarah kubur termasuk sunnah Nabi shallallahu alaihi wasallam dan mempunyai beberapa fungsi, sebagaimana diterangkan di dalam kitab (Faidul Qadir Syarhul Jami'ish Shagir min Ahaditsil Basyirin Nadzir) karya Syeikh Muhammad Abdur Ra'uf Al-Munawi jilid 4 halaman 67, cetakan Dar el-Fikar dalam menjelaskan maksud hadits :
زوروا القبور فانها تذكركم لأخرة
(Barziarahlah kalian ke makam-makam !. Karena, ziarah itu dapat mengingatkan kalian ke akherat: HR Abu Hurairah), yang artinya sebagai berikut:
1. Dapat mengingat mati.
2. Dapat mencegah dari perbuatan-perbuatan maksiat.
3. Dapat melemaskan hati seseorang yang mempunyai hati yang keras.
4. Dapat menghilangkan kegembiraan dunia (sehingga lupa akan kehidupan akherat).
5. Dapat meringankan musibah (bencana).
6. Dapat menolak kotoran hati.
7. Dapat mengukuhkan hati, sehingga tidak terpengaruh dari ajakan-ajakan yang dapat menimbulkan dosa.
8. Dapat merasakan bagaimana keadaan seseorang itu ketika akan menghadapi ajalnya (sakaratul maut).
"Dalam hal ini merupakan rangka pendekatan diri kepada Allah Subhanallahu wa Ta'ala, kaum muslimin boleh bahkan disunnahkan berziarah bertabarruk (bukan berarti menyembah kuburan) ke makam-makan ulama, orang-orang shaleh dan para wali Allah," tutup Al-Habib Muhsin Bouftaim.
Penulis: Jimmi Porwanto
Mntap min
BalasHapusMantpM
BalasHapus