Katanya berebut senjata, kok semua korban bisa luka tembak di dada kiri (?)
Disaat sedang bergelut berebut pistol, biso fokus nembak di tempat yang sama?!
Berikut hasil otopsi dari 6 Laskar FPI yang syahid;
1. Andi Oktiawan (33 Th)
- Bengkak dan Lebam pipi bagian kiri
- Luka tembak di mata kiri
- Tiga luka tembak di dada bagian kiri
- Kulit bagian belakang melepuh
- Lecet di bagian kepala sebesar 5 CM
- Kulit bagian pantat melepuh
2. Faiz Ahmad Syukur (22 Th)
- Lebam di bagian kening
- Dua luka tembak di dada kiri (satu diatas puting satu dibawah putih)
- Jahitan dibagian leher
- Luka tembak dipaha kanan
- Luka tembak ditangan kiri
3. Muhammad Reza (20 Th)
- Pipi dan kening bengkak Lebam dan Menghitam
- Tangan kiri melepuh
- Darah masih keluar dari bekas luka bagian belakang
- Kemaluan bengkak dan melepuh
4. Lutfi Hakim (25 Th)
- Hampir semua kulit belakang melepuh
- Empat luka tembak berdekatan didada kiri, bekas lubang menghitam
- Kemaluan bengkak dan melepuh
5. Ahmad Sofiyan alias Ambon (26 Th)
- Dua luka tembak didada kiri
- Kemaluan bengkak dan melepuh
6. Muhammad Suci Khadavi (21 Th)
- Lebam mata kiri
- Tiga luka tembak di dada kiri (satu diatas puting dan dua dibawah puting)
Ade Firmansyah (Dokter Ahli Forensik RSCM), "Salah satu ciri luka tembak jarak dekat ialah, tanda berwana hitam pada bagian tubuh. Luka itu berbentuk karena mesiu yang menempel dikulit."
Bubuk mesiu atau bubuk hitam adalah bahan peledak yang terbuat dari campuran belerang, arang, dan kalium nitrat, yang membakar sangat cepat dan bahan pendorong pada senjata api dan kembang api.
Bubuk mesiu diklasifikasikan sebagai bahan peledak lemah karena daya ledaknya yang rendah.
Menyikapi hal tersebut Indonesia Police Watch (IPW) pun meminta Komnas HAM dan Komisi Hukum DPR untuk mendesak Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk membentuk Tim Independen Pencari Fakta agar kasus ini terang benderang.
"Jika Jokowi mengatakan tidak perlu Tim Independen Pencari Fakta dibentuk, berarti sama artinya bahwa Presiden tidak ingin kasus penembakan anggota FPI ini diselesaikan tuntas dengan terang benderang, sehingga komitmen penegakan supremasi hukum Jokowi patut dipertanyakan," ujarnya.
Penulis: istimewah. (HAMAS)
Komentar
Posting Komentar