Perahu gethek yang kami naiki berkapasitas 20 orang, ditambah barang yang kami bawa di letakkan diruang penumpang sehingga menjadikan perahu terasa agak sempit.
“Hatiku berbisik, mungkin perubahan besar tidak akan terjadi. Akan tetapi, hari ini akan bermakna.”
Untuk sampai di Pulau Kemarau ini kurang lebih satu jam perjalanan dari pusat kota Palembang dengan menggunakan transportasi darat dan sungai.
Salah satu tujuan kami kesini tidak lain untuk bersilaturahmi dalam rangka momentum Maulid Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam.
Rasa syukur yang menyelimuti, dari pelabuhan kami bergegas menuju Sekolah Dasar Negeri 65 Filial, Pulau Kemarau, Palembang yang digunakan sebagai lokasi kegiatan memperingati Maulid Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam.
paskah apel pembukaan “kakak yok kak, kita lomba,” celetuk salah satu anak dengan riang.
“hayuuuuuuk..” sahut beberapi kami yang menjawab hhe.
“kak ayo kita lomba,” celetuk beberapa anak.
“ohiya, aku kan juri adzan,” kataku dalam hati. Ayolah kalau gitu “skuyy gaskennn,” kejutku hehe.
Matahari tepat diatas kepala, suara adzan pun mulai bergemah. Kamipun istirahat sejenak untuk melaksanakan sholat dzuhur dan makan.
“ambil wudhu dimana?” ujar salah satu teman kami.
“itu kak, ada jembatan yang mengarah ke bibir sungai,” jawab salah satu anak disitu.
Sambil senyum-senyum akupun menuju jembatan untuk berwudhu. Pikiranku sontak terbayang “ Ya Rabb, kalau berwudhu dipinggiran sungai gini, jadi rindu kampung halaman. (sedikit sedih banyak rindunya)” apasih hhe
Selesai sholat, kami mencari warung untuk mengisi perut yang keroncongan, kebetulan warung tersebut tidak jauh dari lokasi kegiatan.
Sembari menunggu makanan yang telah dipesan, kami bermain game werewolf ditemani angin sepoi-sepoi dan gemericik gelombang kecil yang sampai ditepian bibir sungai.
“ini dek makanannya,” kata ibu yang punya warung.
“makasih ya buuuk,” sahut kami.
Permianan selesai, kami pun bergegas menyantap makanan yang telah tersaji, sebelum makan kita baca do’a dulu “allahumma bariklana fima rozaktana wakina ‘adza bannar.”
“Aamiin, sahut yang lain”
Tak terasa sesi makan-makan selesai, ketua pelaksana pun datang. Mengisyaratkan bahwa kegiatan segera dilanjutkan.
“Hmmm disini yaa ternyata, dicariin. Ayo kak kita lanjut,” ujar buk ketupel.
“hayuk buk pel, gaskennn,” jawab kami.
Kamipun bergegas menujuh kelas yang ternyata sudah ditunggu oleh anak-anak yang asik membaca qosidah Allahul Kahfi.
Akupun tidak menyia-nyiaka untuk mengabadikan moment ini dan merekamnya. Wahid, isnin, salasa;
“Allahul kahfi robbunal kahfi, qosodnal kahfi wajadnal kahfi, lukilli kahfi kafanal kahfi, wani’mal kahfi alhamdulillah.” – Qosidah Allahul Kahfi
Kegiatan terus kami lanjutkan dan tibalah saat yang ditunggu-tunggu, yakni pengumuman pemenang.
Anak-anak yang memenangkan lomba satu per satu maju kedepan dan berfoto dan asiknya yang tidak memenangkan lomba juga dapet hadiah.
Ditengah keterbatasan mereka sangat antusias, begitu senang dan gembira untuk mengikuti kegiatan ini. Hal tersebut nampak diraut wajah mereka.
“Ya Rabb, bahagia mereka sesederhana ini,” rutuku dalam hati yang miskin rasa syukur.
“Wahai jiwa... Siapa
anda?
Perahu gethek sudah tiba, para relawan semuanya sudah diatas perahu, mesin dihidupkan dan sih bapak memacu perahunya. Dari kejauhan, terlihat cuaca mendung. Benar saja dipertengahan jalan kami diguyur hujan lebat.
“Bismillahi majreha wal mur saha,” gemah bibirku mengucapkan doa ketika menaiki kendaraan laut.
Silih berganti gelomang sungai menghepas perahu gethek yang kami naiki. Akan tetapi, guyuran hujan ini membuat kami merasa senang dan agak sedikit takut baknya film titanic
Syukur
turunnya hujan dan takut sebab tak henti-hentinya perahu gethek yang kami naiki
miring ke kanan dan kiri. Sayangnya di moment ini aku tidak sempat mengabadikannya, waspada takut kamera ikut diguyur hujan, maaf yaa.
“Alhamdulillah,” ucap syukur kami yang Allah berikan keselamatan hingga ke dermaga.
Bahkan anak-anak yang sudah mencapai usia pra-remaja (10-11 tahun) masih banyak yang belum mengenal huruf.
Saat ini Sriwijaya Menginspirasi sedang lakukan giat Open Donasi. Bagi teman-teman yang mau berdonasi atau mencari informasi perihal itu, silahkan kunjungi fanspage resminya di intagram @srimpi_
Tamat.
Wassalamu'alaikum,
SDN 65 Filial Pulau Kemarau,
Palembang, Sumatera Selatan
Moment
with Sriwijaya Menginspirasi - 2020
Cerita pengalaman pengabdian kecil ini, saya tulis dengan sebenar-benarnya. Apabila ada kesalahan dalam penulisan kata ataupun kalimat, mohon maaf lahir dan bathin.
Ini ceritaku, apa ceritamu?
Penulis;
Instagram: @jimmi.purwanto
Gmail: jimmiporwanto@gmail.com
Facebook: Jimmi Purwanto
Komentar
Posting Komentar