Langsung ke konten utama

Tidak Perlu Menjadi Islam Untuk Menolong Muslim Uighur, Cukup Menjadi Manusia Saja.


[ARTIKEL]



Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) kelompok Muslim Uighur di Xinjiang, China kembali mengguncang dunia. 

Siapa orang Uighur? 

Uighur merupakan minoritas Muslim yang besar berada di daerah Xinjiang, Cina Barat. Kurang lebih sekitar 45% penduduk  atau sekitar 10.000 Orang dan terdapat 300.000 di Uzbekistan, Kazakhstan, dan Kyrgyzstan.

Uighur merupakan orang yang menggunakan bahasa Turki di pedalaman Asia dan mereka termasuk suku tertua yang menggunakan bahasa Turki di Asia Tengah.

Penyebab Awal Terjadinya Konflik 

Cina menyatakan mereka ditahan dengan alasan mengatasi terorisme. Kekerasan mulai terjadi dan salah satu yang terbesar pada Juli 2009.

Dalam insiden tersebut, 200 orang kebanyakan dari etnis Han terbunuh dan sekitar 1.700 terluka. 

Dengan kejadian tersebut pemerintah mencurigai dan mengungkap Uighur sebagai pembangkang dan separatus.

Akibat dari Konflik Tersebut 

Bahasa Muslim di Uigyur telah dilarang dari penggunaan resmi dan pendidikan sedangkan semua buku dalam bahasa Uighur juga dibakar.

Lebih dari 60.000 guru agama dan ulama telah dibuang ke penjara dengan dalih memerangi esktremisme. 

Lebih dari 200.000 anak-anak termasuk bayi yang orang tuanya dikurung di kamp-kamp konsentrasi juga sudah dikirim ke kamp konsentrasi remaja. 

Anak-anak Uighur dipaksa untuk berbicara dengan menggunakan bahasa Cina, berpakaian menggunakan pakaian tradisional Tiongkok, dipaksa mengkonsumsi makanan haram, beribadah dan sujud ke patung Confucius. 

Mereka juga di paksa menghafal arti bendera komunis dan akhirnya menjadi 100% berasilmilasi (penyesuaian atau peleburan sifat asli yang dimiliki dengan sifat lingkungan sekitar. 

Menurut aktivitas Uighur dan peneliti Cina di Amnesty International, Patrick Poon, jumlah tahanan di Xinjiang itu bisa mencapai 3 juta orang.

Cina menyangkal sejumlah tuduhan tersebut tetapi mengakui beberapa ekstremis ditahan untuk dididik kembali.

Apa kata PBB? 

PBB mengeluarkan kesimpulan pengamatannya yang mengkritik definisi luas tentang terorisme dan acuan kabur terkait ekstremisme serta definisi tidak jelas terkait separatisme dalam undang-undang Cina 

Komisi tersebut mendesak Pemerintah Cina untuk:

1. Mengakhiri penahanan tanpa dakwaan hukum, pengadilan dan vonis 

2. Pembebasan segera orang-orang saat ini ditahan di bawah keadaan ini 

3. Memberikan data jumlah orang yang saat ini ditahan dan alasan penahanan mereka 

4. Melaku penyelidikan independen terhadap semua tuduhan tidak layak terkait ras, suku dan keagamaan.

Apa kata Indonesia? 

Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (Sekjen MUI) Pusat, Anwar Abbas, menegaskan, tindak kekerasan yang terjadi di Uighur. 

Meminta kedutaan besar Cina di Indonesia untuk menjelaskan kejadian itu kepada bangsa Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam ini. 

Tindak kekerasan yang mereka lakukan terhadap umat Islam di Uighur sangat menyakiti hati umat Islam dunia. 

MUI Mendesak pemerintah Cina untuk menghentikan semua tindakan kekerasan tersebut. 

Karena, selain tidak menghormati hak-hak asasi manusia, juga akan merusak hubungan baik antara Indonesia dan Cina di masa depan.

Wakil ketua DPR RI Fadli Zon melihat, pemerintah bahkan punya modal melakukan upaya persuasif terhadap China. 

Hal ini sangat mungkin dilakukan karena ada kedekatan hubungan pemerintah sekarang dengan Cina, tinggal mau atau tidak.

Apalagi katanya sejumlah elite di lingkaran ini memiliki hubungan yang baik dengan elite pemerintah di Cina. 

Semestinya ini menjadi modal tambahan bagi Indonesia untuk bersikap lebih aktif membebaskan jutaan Muslim Uighur yang saat ini ditahan di political camp di Xinjiang. 

Solusi 

1. Jika maksud dari intinya adalah untuk memgikis dan ekstremisme di Xinjiang, maka Cina juga harus jauh-jauh dari pendekatan kekerasan. 

Mungkin cina juga perlu belajar dari Indonesia dimana proses berbangsa dimulai secara  bawah-atas (bottom UP) dari Sumpah Pemuda sampai menjadi bangsa yang memiliki semboyan Bhinneka-Tunggal Ika.

2. Tekan pemerintah untuk mengetahui, penjajahan Cina terhadap Turki stan Timur dan sistem kampanye mereka untuk menghapus Uighur dan penduduk lainnya dari Turkistan Timur.

3. Dukung komunitas lokal Uighur, mereka membutuhkan dukungan Internasional, datanglah ke aksi-aksi mereka, galak kan aksi dihadapan kedutaan dan pusat Cina.

Yang dapat benar-benar membuat tindakan untuk menentang pembersihan etnis Uighur oleh Cina.

Pesan penulis, Tidak perlu menjadi Islam terlebih dahulu untuk menolong Muslim Uighur, cukup menjadi manusia saja.


Sumber Referensi: BBC, Tirto.id, Detik, Hidayatullah.com


Penulis: Jimmi Porwanto.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TABLIGH AKBAR UAS, RIBUAN JAMAAH PADATI PONPES AL-ITTIFAQIAH

FMISUMSEL, OGANILIR  - Ribuan Jamaah hadiri Tabligh Akbar Ustadz Abdul Somad di Pondok Pesantren Ittifaqiah Kampus D, Indralaya, Ogan Ilir, Sabtu (2/11/2019). Mudri Qori selaku pimpinan Ponpes Al-Ittifaqiah langsung menyambut Ustadz Abdul Somad ketika turun dari mobil serta memasangkan sorban sebagai penghormatan. "Sorban itu adalah salah satu bentuk penghormatan kami kepada UAS, sekaligus menjadi bagian keluarga besar Ponpes Ittifaqiah," ujarnya. Ustadz Abdul Somad mengajak jamaah bersyukur kepada Allah yang telah memberikan nikmat kepada kita sehingga bisa berkumpul bersama ditempat yang baik. "Bersyukur kepada Allah yang telah memberikan kita nikmat, dapat berkumpul ditempat yang baik bersama dengan orang-orang baik. UAS juga tambahkan orang cerdas itu bukan yang memiliki kelebihan atau kemampuan secara material. Tapi, orang yang menyiapkan bekal setelah mati.  "Orang yang cerdas bukan nilai sekolahnya bagus, bukan nilai kuliahnya ba...

5 Negara Dengan Penderita HIV/AIDS Tertinggi Di Dunia

[ARTIKEL] Assalamu'alaykum  Warahmatullahi Wabarakatuh. Salam sejahtera. Btw, kalian tau ga hari ini memperingati hari apa? Pasti tau kan hhe. Jadi, hari ini memperingati Hari AIDS Sedunia guys, sehubungan dengan itu saya akan menulis mengenai 5 Negara dengan penderitaan HIV/AIDS tertinggi di dunia. Penasaran? Yuk baca selengkapnya di bawah ini. 5 Negara Dengan Penderita HIV/AIDS Tertinggi di Dunia. 1. SWAZILAND Negara dengan penderita HIV/AIDS terbanyak di dunia adalah Swaziland. Swaziland adalah negara yang terletak di Afrika Bagian Selatan. Persentase penderita HIV/AIDS di negara ini sekitar 27,2% atau sekitar 220.000 orang. Penyebab utama dari hal tersebut adalah budaya dari negara tersebut yang mencegah praktik seks yang aman. 2. LESOTHO Di posisi kedua ada negara Lesotho. Lesotho adalah negara yang terletak di Afrika bagian Selatan. Lesotho menjadi negara dengan penderita HIV/AIDS terbanyak ke dua di DUNIA. Persentase penderita HIV/AIDS di negara ini se...

5 Fakta Unik dan Menarik Menjadi Seorang Relawan (Volunteer)

[ARTIEL] Assalamu'alaykum Warrohmatullahi Wabarokatuh. Hello guys, berhubung Ujian Semester sudah selesai jadi saya mau lanjut menulis. Tahu ga 5 Desember memperingati hari apa? Hayooo, pasti sudah pada tau semua kan hhe. Jadi, 5 Desember merupakan Hari Relawan Sedunia, kali ini saya akan menulis artikel mengenai Fakta Unik dan Menarik jika kamu bergabung menjadi seorang Relawan. Penasaran kan? Yuk ikuti selengkapnya dibawah ini hhee. Relawan atau di kenal sebagai Volunteer merupakan orang yang melakukan sesuatu apa saja dengan sukarela tanpa meminta imbalan, serta memberi kontribusi yang positif bagi lingkungan, orang lain, dan sebagainya yang latar belakangnya bukan semata orang terdekat si Relawan saja. Walaupun kegiatan yang bakalan dilakuin terlihat tidak gampang. Tetapi, menjadi Relawan sangatlah menyenangkan dan menjadikan hidup lebih bahagia. Yaa kali galau terus hhe Sepertinya temen-temen udah penasaran banget yaa hhe, berikut saya merangkum 5 fakta menar...